Puasa
Dan Perolehannya Dalam Al-Qur’an (2)
Prof.
DR. H, Muhammad Chirzin, M.Ag.
Guru
BEsar UIN Sunan Kalijaga Dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pada
malam hari puasa, Mukmin boleh bercampur dengan istrinya. Istri pakaian suami,
dan suami pun pakaian istri. Laki-laki dan perempuan saling menopang, saling
menghibur dan saling melindungi. Menyesuaikan diri satu sama lain, seperti
pakaian yang disesuaikan badan kita. Pakaian juga untuk memperlihatkan dan
untuk menutupi diri.
Pada
malam Ramadlan Mukmin menunaikan shalat tarawih dan bertadarus Al-Qur'an.
Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang melaksanakan shalat sunat pada
malam Ramadlan dengan penuh keimanan dan pengharapan kepada Allah, dosanya yang
telah lalu diampuni." (Bukhari dan Muslim).
Ramadlan
adalah bulan yang agung.Rasulullah saw pernah bersabda, "Di dalam bulan
Ramadlan, umatku diberi Allah lima keistimewaan, yang tidak pernah diberikan
kepada Nabi sebelumku: (1) pada permulaan malam Ramadlan, Allah 'Azza wa Jalla
memandang manusia. Siapa yang telah dipandang Allah, maka orang itu tidak akan
disiksa-Nya; (2) bau mulut orang yang berpuasa, di sore hari, lebih harum di
hadirat Allah ketimbang bau minyak kesturi; (3) para malaikat memohonkan ampun
kepadaAllah buat mereka, siang dan malam; (4) Allah bertitah kepada surga-Nya,'Bersiap-siaplah
engkau dan berhiaslah untuk hamba-hamba-Ku, kalau-kalau di antara mereka akan
beristirahat dari kelelahan dunia kehadirat-Ku'; (5) pada setiap akhir
malam di bulan itu Allah berkenan mengampuni mereka semua." Salah
seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah itu pada malam
Lailatul-Qadar?" Rasulullah saw menjawab, "Bukan. Bukankah para
pekerja itu bila telah menyelesaikan pekerjaannya diberikan kepada mereka upah
mereka?" (Ahmad, Al-Bazzar dan Al-Balhaqi dari sahabat Jabir ra).
Demikian keutamaan yang terdapat
dalam bulan Ramadlan, sehingga Rasulullah saw bersabda, "Andaikata orang
mengetahui rahasia kebaikan bulan Ramadlan, pasti mereka menginginkan agarbulan
sepanjang tahun itu Ramadlan."
IbnuAbbas ra berkata,
"Rasulullah adalah orang yang paling pemurah, lebih-lebih dalam bulan
Ramadlan... Jibril menemuibeliau setiap malam bulan Ramadlan untukbertadarus
Al-Qur'an..." (Bukhari dan Muslim).
Puasa
meningkatkan kualitas hidup Muslim, baik secara pribadi maupun bersama:
membuahkan ketakwaan kepada Allah SwT. Keberhasilan puasa tidaklah sempurna
dengan genapnya seseorangberpuasa sebulan lamanya, dan memenuhi kewajiban zakat
fitrah di akhir Ramadian. Imam Al-Ghazali berkata, "Puasaawambernilai
biasa; puasa orang-khususbernilai bagus; puasa orang-khusus-dari yang-khusus
bernilai istimewa, karenaseluruhjiwa raga: hati, pikiran dan perasaan
terkendali.