Sering kita menyaksikan perbedaan posisi duduk tasyahut pada rekaat terakhir yang berbeda - beda diantara saudara - saudara kita sesama muslim, diantara golongan yang satu berbeda dengan golongan yang lain terutama dari golongan "salafi". Lamtas bagaimana pandangan Muhammadiyah dalam masalah ini. bagi saudara - saudra muslim yang ingin mengerti bagaimana pandangan dan fatwa muhammadiyah dalam masalah ini silahkan duka pada link berikut ini.
CARA DUDUK DALAM SHALAT DUA REKAAT
SUGENG PINANGGIH
05 Oktober 2015
KISI - KISI UKG TAHUN 2015 MAPEL MATEMATIKA
Bagi bapak dan ibu guru pengampu Mapel Matematika yang akan melaksanakan UKG di bulan November 2015, jika menghendaki kisi - kisi dapat di Download pada link berikut ini:
Kisi - kisi UKG Tahun 2015 Mapel Matematika
Kisi - kisi UKG Tahun 2015 Mapel Matematika
SOAL ULANGAN PANGKAT TAK SEBENARNYA, POLA BILANGAN, BARISAN BILANGAN DAN DERET
Bagi anak - anak yang ingin berlatih materi pangkat tak sebenarnya dan pola bilangan, barisan dan deret bilangan , silahkan download di link berikut ini, soal laitihan pagkat tak sebenarnya, barisan dan deret
03 Juni 2015
RESUME : Building Capacity of Teachers/Facilitators in Technology-Pedagogy Integration for Improved Teaching and Learning
Tugas 2 Mata Kuliah Statistik dan Komputer Pendidikan
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom
.
Oleh
SRI SUNARNA – Q.100140148
RESUME :
Building Capacity of Teachers/Facilitators in Technology-Pedagogy
Integration for Improved Teaching and Learning
(Membangun Kapasitas Guru /
Fasilitator di dalam Integrasi Teknologi-Pedagogi untuk Meningkatkan Proses
Belajar Mengajar)
Final Report Experts’ Meeting on Teachers/Facilitators Training in
Technology-Pedagogy Integration 18-20 June 2003 . Bangkok, Thailand
(Laporan Akhir Pertemuan Ahli tentang Pelatihan Guru / Fasilitator
Integrasi Teknologi-Pedagogi 18-20 Juni tahun 2003. Bangkok, Thailand)
BAB I
ICT dan pendidikan: pandangan global
Baik
formal maupun informal, bahwa individu
harus mampu menjadi warga negara yang produktif dan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dengan
lingkungan politik, sosial dan ekonomi yang selalu berubah. Negara-negara di
kawasan Asia-Pasifik memahami pentingnya pendidikan dan mencari cara untuk
meningkatkan pengajaran dan pembelajaran lingkungan di semua bidang sistem
pendidikan melalui ICT. Untuk memenuhi tantangan abad kedua puluh satu, mereka
harus mampu berkomunikasi, mengakses informasi, dan belajar dalam menggunakan
teknologi. Oleh karena itu, kemampuan untuk memanfaatkan ICT harus menjadi
bagian integral dari proses belajar mengajar. Untuk memaksimalkan penggunaan
ICT peran guru, kurikulum, dan sekolah adalah sangat penting. Dengan
memanfaatkan ICT kita akan menjadi pelajar seumur hidup. Oleh karena itu guru
harus mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang cukup untuk mengaplikasikan
ICT dalam pembelajaran.
Guru, serta pendidik lainnya, harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk mengintegrasikan TIK secara efektif ke dalam
lingkungan belajar.
Karena UNESCO percaya bahwa pendidikan adalah hak dasar, sejumlah
gol penting telah diidentifikasi untuk tujuan ini. UNESCO berusaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, untuk mendorong inovasi dan berbagi
informasi, dan untuk mendorong dialog kebijakan. Untuk mempromosikan tujuan ini
sejumlah konferensi UNESCO telah diselenggarakan dan serangkaian bahan yang
disiapkan menguraikan unsur-unsur penting dari peran ICT dalam pendidikan. Dari
catatan khusus adalah sebagai berikut:
Ø Menggunakan ICT
untuk Kualitas Pengajaran, Pembelajaran, dan Manajemen Efektif: Laporan
Konferensi Internasional UNESCO-APEID Ketujuh Pendidikan. Bangkok, Thailand,
11-14 Desember 2001. Bangkok: UNESCO Kantor Wilayah Asia dan Pasifik untuk
Pendidikan (2002).
Ø Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan: Sebuah Kurikulum Sekolah dan Program
Pengembangan Guru. Bangkok: UNESCO Kantor Wilayah Asia dan Pasifik untuk
Pendidikan (2002).
Ø Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Pendidikan Guru: Sebuah Panduan Perencanaan. Paris:
UNESCO Tekan (2002).
Oleh karena itu, inisiatif UNESCO saat berusaha untuk (i) membuat
model untuk pelatihan guru untuk mengintegrasikan ICT ke dalam lingkungan
belajar; (Ii) membangun sarana bagi guru untuk berkomunikasi dan berkolaborasi
satu sama lain; dan (iii) memeriksa dan membuat kebijakan yang akan
meningkatkan kerjasama regional dalam isu-isu ICT. Khususnya proyek
"bertujuan untuk membangun kapasitas nasional dalam penggunaan efektif ICT
dalam pendidikan melalui pelatihan dan pengembangan profesional guru /
fasilitator dalam mengintegrasikan / menanamkan TIK dan mempengaruhi interaktif
/ belajar mandiri yang berpusat pada siswa TIK untuk mencapai tujuan pendidikan
dalam konteks nasional bervariasi , budaya dan lingkungan belajar. "
Di seluruh
wilayah Asia-Pasifik, pendidik sedang meneliti bagaimana teori-teori yang
muncul dari pembelajaran dapat dimasukkan ke dalam pendidikan guru. Sementara
negara-negara berbeda dalam pendekatan mereka untuk mengajar dan belajar, semua
tertarik pada bagaimana cara terbaik untuk melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran, bagaimana mempersiapkan mereka untuk menjadi pembelajar
seumur hidup, dan bagaimana memberikan pengalaman belajar yang akan
memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah di dunia nyata. Untuk tujuan ini
akan sangat membantu untuk memanfaatkan penelitian terbaru dan teori belajar
dengan ICT.
26 Maret 2015
Strategi Implementasi TIK dalam Pembelajaran di Sekolah
STRATEGI
IMPLEMENTASI TIK
DALAM
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
TUGAS
I
paper
Mata
Kuliah : Statistika dan Komputer Pendidikan
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom.
Oleh
:
SRI
SUNARNA
KELAS
I C / NIM: Q100140148
SEKOLAH
PASCASARJANA
MAGISTER
MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
STRATEGI
IMPLEMENTASI TIK
DALAM PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai
fondasi pembangunan suatu bangsa memerlukan pembaharuan – pembaharuan sesuai
dengan tuntutan perkembangan jaman
. Keberhasilan dalam pendidikan selalu berhubungan erat dengan
kemajuan suatu bangsa yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan hidup
masayarakat. Pada era teknologi tinggi (high technology) perkembangan
dan trasnsformasi ilmu pengertahuan berjalan begitu cepat. Akibatnya sistem
pendidikan konvensional tidak mampu lagi
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendekatan – pendekatan
modern dalam proses pengajaran tidak akan banyak membantu untuk mengejar
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi jika sistem pendidikan masih
dilakukan secara konvensional.
Media sangat membantu guru dan siswa
untuk menyampaikan informasi, dan hal – hal yang terkait dengan proses belajar
mengajar. Dengan media siswa dan guru dapat lebih mudah untuk mengakses
informasi, menyampaikan materi, mengaktifkan kegiatan belajar mengajar dan
sebagainya tanpa harus kehilangan waktu untuk melakukan aktivitas mendengarkan
dan menulis.
Pengenalan dan pemnfaatan TIK kepada
siswa bertujuan agar siswa memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman, sehingga
dapat memanfaatkannya secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar dan ketika
bekerja.
Keperluan akan penguasaan TIK telah
diantisipasi oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dimasukkannya
kurikulum TIK dalam kurikulum 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) mulai dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi. Diharapkan
dengan diimplementasikannya kurikulum TIK ini akan dapat meningkatkan kualitas
proses pengajaran, kualitas penilaian kemajuan belajar siswa dan kualitas
administrasi sekolah.
Teknologi informasi seakan telah menjadi
pengalihfungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih
bersifat konvensional. Teknologi informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi
kian berkembang. Namun penggunaan TIK memerlukan strategi dalam implementasinya
agar dapat memberikan hasil yang maksimal pada pembelajaran di sekolah. Kenyataan ini
yang mendorong penulis untuk mengungkap lebih jauh tentang strategi
implementasi TIK dalam pembelajaran di sekolah.
II.
PEMBAHASAN
A.
Pembelajaran
Berbasis TIK
Pembelajaran merupakan
suatu sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber
belajar dan lingkungan. Dalam aspek kurikulum
dan konten, TIK dapat menjadi wahana transformasi pendidikan dalam arti menjadi
gudang ilmu pengetahuan. Dalam aspek pembelajaran TIK dapat menjadi alat bantu
pembelajaran, dari aspek SDM TIK menjadi salah satu standar kompetensi. Dari
aspek administrasi TIK dapat menjadi wahana transformasi pendidikan dalam arti
menjadi penunjang sistem administrasi dan sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)