STRATEGI
IMPLEMENTASI TIK
DALAM
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
TUGAS
I
paper
Mata
Kuliah : Statistika dan Komputer Pendidikan
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom.
Oleh
:
SRI
SUNARNA
KELAS
I C / NIM: Q100140148
SEKOLAH
PASCASARJANA
MAGISTER
MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
STRATEGI
IMPLEMENTASI TIK
DALAM PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH
I.
PENDAHULUAN
Pendidikan sebagai
fondasi pembangunan suatu bangsa memerlukan pembaharuan – pembaharuan sesuai
dengan tuntutan perkembangan jaman
. Keberhasilan dalam pendidikan selalu berhubungan erat dengan
kemajuan suatu bangsa yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan hidup
masayarakat. Pada era teknologi tinggi (high technology) perkembangan
dan trasnsformasi ilmu pengertahuan berjalan begitu cepat. Akibatnya sistem
pendidikan konvensional tidak mampu lagi
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendekatan – pendekatan
modern dalam proses pengajaran tidak akan banyak membantu untuk mengejar
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi jika sistem pendidikan masih
dilakukan secara konvensional.
Media sangat membantu guru dan siswa
untuk menyampaikan informasi, dan hal – hal yang terkait dengan proses belajar
mengajar. Dengan media siswa dan guru dapat lebih mudah untuk mengakses
informasi, menyampaikan materi, mengaktifkan kegiatan belajar mengajar dan
sebagainya tanpa harus kehilangan waktu untuk melakukan aktivitas mendengarkan
dan menulis.
Pengenalan dan pemnfaatan TIK kepada
siswa bertujuan agar siswa memiliki bekal pengetahuan dan pengalaman, sehingga
dapat memanfaatkannya secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar dan ketika
bekerja.
Keperluan akan penguasaan TIK telah
diantisipasi oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dimasukkannya
kurikulum TIK dalam kurikulum 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) mulai dari pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi. Diharapkan
dengan diimplementasikannya kurikulum TIK ini akan dapat meningkatkan kualitas
proses pengajaran, kualitas penilaian kemajuan belajar siswa dan kualitas
administrasi sekolah.
Teknologi informasi seakan telah menjadi
pengalihfungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih
bersifat konvensional. Teknologi informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi
kian berkembang. Namun penggunaan TIK memerlukan strategi dalam implementasinya
agar dapat memberikan hasil yang maksimal pada pembelajaran di sekolah. Kenyataan ini
yang mendorong penulis untuk mengungkap lebih jauh tentang strategi
implementasi TIK dalam pembelajaran di sekolah.
II.
PEMBAHASAN
A.
Pembelajaran
Berbasis TIK
Pembelajaran merupakan
suatu sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi dengan sumber
belajar dan lingkungan. Dalam aspek kurikulum
dan konten, TIK dapat menjadi wahana transformasi pendidikan dalam arti menjadi
gudang ilmu pengetahuan. Dalam aspek pembelajaran TIK dapat menjadi alat bantu
pembelajaran, dari aspek SDM TIK menjadi salah satu standar kompetensi. Dari
aspek administrasi TIK dapat menjadi wahana transformasi pendidikan dalam arti
menjadi penunjang sistem administrasi dan sebagainya.
Untuk menerapkan konsep sekolah
inovatif dalam pembelajaran diperlukan (1)strategi inovasi secara partisipatif,
(2) membentuk tim inovasi secara partisipatif,(3)memberi pengharagaan bagi
inovator,(4)melaksanakan pelatihan inovasi, (5) mengelola budaya sekolah yang
kondusif partisiptif, dan(6)menciptakan peluang secara proaktif. (Usman,
2008)
Pengitegrasian TIK dalam pembelajaran merupakan implementasi
dari perubahan paradigma pembelajarn, yang mencakup perubahan paradigma dari
pembelajaran berpusat pada guru menuju pembelajaran berpusat pada peserta
didik, sumber belajar terbatas menuju pembelajaran dengan aneka sumber,
pembelajaran terbatas waktu menuju pembelajaran sepanjang hayat, serta dari
proses pembelajaran terbatas ruang kelas menuju terwujudnya proses pembelajaran
tidak terbatas ruang dan waktu.(Permendikbud Nomor 31 tahun 2012)
Kompetensi TIK guru terdiri dari 4
(empat) tingkat kemampuan, yaitu (1)Literasi TIK, dengan memanfaatkan TIK untuk
menyiapkan siswa agar mampu menguasai teknologi baru sebagai bekal bagi diri
siswa dalam mengembangkan dirinya sebagai pemelajar sepanjang hayat, (2)
Pendalaman Pengetahuan TIK dalam pembelajaran untuk mendorong siswa mampu
menerapkan pengatahuan dari mata pelajaran yang diterimanya untuk memecahkan
permasalahan kompleks yang dihadapinya dalam lingkungan kerja dan masyarakat,
(3) Kreasi pengetahuan kemampuan guru memanfaatkan TIK untuk mendorong siswa
mampu meningkatkan produktivitas dengan senantiasa terlibat dalam penciptaan
dan inovasi pengetahuan, dan(4) Berbagi pengetahuan. kemampuan guru
memanfaatkan TIK yang mendorong kemampuan siswa untuk dapat memberi dan
menerima pengetahuan sehingga terbentuk budaya berbagi dan berkolaborasi antara
satu sama lain.
Berdasarkan uraian tersebut diatas,
dapat dimaknai bahwa pembelajaran berbasis TIK adalah
pembelajaran dengan inovasi secara partisipatif yang dikembangkan untuk
mendorong siswa agar mampu meningkatkan produktivitas dengan senantiasa
terlibat dalam penciptaan inovasi pengetahuan secara proaktif dengan budaya
sekolah yang kondusif patisipatif. Implikasi uraian tersebut dengan merubah
paradigma lama dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru bukan
satun-satunya sumber belajar. Sumber belajar bisa diperoleh secara luas, tanpa
batas dan bisa diperoleh kapan dan dimana saja.
B.
Strategi
Implementasi
Penerapan TIK ini harus dalam sebuah kesatuan, integrasi
teknologi ini harus menjadi sebuah bentuk penerapan yang mendukung secara utuh
proses pendidikan dan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Sekolah sebagai
suatu lembaga pendidikan merupakan sarana untuk melaksanakan proses pendidikan
dan pembelajaran. Adapaun strategi implementasi TIK dalam pembelajaran di
sekolah (termasuk di dalamnya e – learning) adalah sebagai berikut .
1.
Pemenuhan
kebutuhan standar minimum
Standar minimum yang harus dipenuhi
oleh suatu sekolah adalah adanya fasilitas komputer dan sambungan internet yang
dapat dimanfaatkan oleh guru, karyawan dan siswa. Saat ini banyak pilihan
Internet Service Provider (Penyedia Jasa Layanan Internet) (ISP) yang
menyediakan layanan koneksi internet yang cukup menarik dan murah. Khusus
guru yang akan memakai sistem harus
sudah mempunyai kemampuan mengoperasikan TIK untuk pembuatan materi pelajaran,
dan berkomunikasi dengan internet.
2.
Pemenuhan server
dan SDM TIK di Sekolah
Server e – learning dan SDM TIK merupakan
inti dari penerapan sistem e – learning. Ini dapat diatasi dengan berbagai
strategi, tergantung pada kemampuan sekolah masing – masing.
a.
Sekolah menyediakan SDM yang memadai dalam pengelolaan server dan sistem
informasi terkait.
b.
Sekolah mempunyai SDM yang memadai dalam pengelolaan server dan sistem
informasi terkait, namun server ditempatkan diluar sekolah tersambung ke
internet 24 jam.
c.
Sekolah tak perlu mempunyai SDM yang diperlukan untuk mengelola server dan
sistem informasi, tetapi memakai server dan sistem informasi berlangganan.
d.
Sekolah tak perlu mempunyai SDM yang diperlukan dalam mengelola sistem dan
server dengan cara sekolah dapat memakai portal sistem e – learning yang
gratis. Namun masih diperlukan beberapa SDM sebagai koordinator untuk
berkolaborasi dengan administrator situs gratis.
3.
Implementasi di
tingkat guru.
Setiap guru perlu mempelajari
bagaimana implementasi TIK dapat
membantu pengelolaan mata pelajaran yang diampunya. Terdapat beberapa tantangan, yang paling
menonjol adalah perlunya waktu lebih untuk menyiapkan materi dan mengelola
pembelajaran. Penyiapan materi hanya akan menyita waktu pada tahap awal
pembuatan, namun begitu modul tersebut tersedia, hanya dibutuhkan waktu yang
tak terlalu lama dalam merevisi. Seorang pengajar perlu merespon aktivitas
siswa agar komunikasi dua arah antara pengajar dan siswa dapat terjadi.
4.
Pelatihan
Berkala
Kerjasama dengan institusi
pendidikan TIK dan kependidikan berbasis TIK dapat dijadikan salah satu program
kerja sekolah agar guru maupun tenaga kependidikan di sekolah tidak ketinggalan perkembangan TIK yang berjalan begitu cepat.
Waktu liburan antar semester merupakan saat yang tepat untuk menjadwalkan
pelatihan bagi guru dan siswa. Sementara program – program magang bagi guru
sebagai pelatih juga dapat dilaksanakan diwaktu – waktu yang lain.
III.
KESIMPULAN
Pendidikan
tidak bisa dilepaskan dari perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. TIK
bukan lagi menjadi hal asing dalam dunia pendidikan tetapi sudah menjadi hal
yang sangat penting dan sangat mendukung dalam dunia pendidikan. Salah satu
bukti pentingnya TIK adalah untuk pemerataan pendidikan di Indonesia dengan
kondisi geografis yang sangat luas dan terdiri dari ribuan pulau.
Pengitegrasian TIK dalam
pembelajaran merupakan implementasi dari perubahan paradigma pembelajarn, yang
mencakup perubahan paradigma dari pembelajaran berpusat pada guru menuju
pembelajaran berpusat pada peserta didik, sumber belajar terbatas menuju
pembelajaran dengan aneka sumber, pembelajaran terbatas waktu menuju
pembelajaran sepanjang hayat, serta dari proses pembelajaran terbatas ruang
kelas menuju terwujudnya proses pembelajaran tidak terbatas ruang dan waktu..
Setiap guru
perlu mempelajari bagaimana implementasi TIK
termasuk sistem e – leaning dapat membantu pengelolaan mata pelajaran
yang diampunya. Terdapat beberapa
tantangan, yang paling menonjol adalah perlunya waktu lebih untuk menyiapkan
materi dan mengelola pembelajaran. Seorang pengajar perlu merespon aktivitas
siswa agar komunikasi dua arah antara pengajar dan siswa dapat terjadi.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, 2006. Garis Besar Program Kegiatan Pengembangan
ICT dan TV Edukasi. Jakarta: Direkturat Pembinaan SMK.
Husaini.Usman.2008.Sekolah
yang Inovatif. Journal Pendidikan Inovatif Vol.3 Nomor 2.
Koeber.Charles.&Wright.David.W. 2008. On the Outside Teaching in
Using Internet Video Conferencing to Construct and Introductory Sociology
Course From Remote Location. Teaching Sociology.Oct :36, Proquest
Society. Pg 331
Evi,
Maria. Wijaya. Sinatra, Lina. (2013). Evaluation of Implementation on
Information and Communication Technology in Higher Education Institutions in
Indonesia Using the it Balanced Scarecard (Case Study: Satya Wacana
Christian University, Salatiga), ISSN: 22294686 ,International Journal of
Education, ProQuest Research Library pg. 49-57
Tidak ada komentar:
Posting Komentar